Rabu, 07 Maret 2012

Puisi untuk orangtua


Puisi untuk orangtua


Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang-orang  yang kita cintai, berbicara tentang cinta ..
 

Ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu, keluarga terutama orang tua.

Perjuangan dan keberhasilan yang kita peroleh hari ini , tidak lepas dari cinta, kasih sayang, dukungan, serta bimbingan dari orangtua.

Bahagiaku surga  mereka dan deritaku pilu mereka



Aku berdiri mengenakan toga ini disebuah jalan setapak yang gelap, pandanganku tertuju kepada dua orang dikejauhan sana dengan senyuman yang tak  asing dimataku.

Dua orang yang sangat aku hargai, dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai dan aku sayangi.

Ya, mereka papa dan mamaku, dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka,

Seiring dengan langkah, terlintas dibenakku atas apa yang telah mereka lakukan terhadap hidupku selama ini. 

Mama yang telah mengandungku selama sembilan bulan, mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir didunia ini, mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Papa yang telah mendidikku, papa yang rela bekerja banting tulang, ikhlas mengeluarkan keringatnya agar aku dapat menikmati hidup, detik demi detik, hari demi hari,  bahkan tahun demi tahun.

Apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka ..??

Sering aku tutup kuping gak mau dengerin nasihat mereka, sering banget aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku, sering aku ngelawan kalau mereka marah karena kenakalanku, sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku, dan bahkan sering aku mengeluarkan kata-kata kasar yang gak pantes mereka dengar dari bibirku.

“Dasar cerewet, kuno, kolot..!!”

Tapi, apakah mereka memendam perasaan dendam terhadapku ..??

TIDAK ..!! Tidak sama sekali.

Mereka dapat tulus memaafkan kehiafanku, mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka, bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam stiap do’a-do’a mereka hingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini.

Ya,Tuhan. Betapa durhakanya aku tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidupku..??

Langkah-langkahku berhenti dihadapan mereka, dan ku pandangi mama dan papaku inci demi inci.

Badan yang dulu tegap,kekar kini mulai membungkuk, rambut yang dulu hitam kini mulai memutih, dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput.

Kutatap mata mereka yang  berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata bahagia, air mata haru, air mata bangga melihatku memakai toga ini.

Kucium tangan mereka, ku peluk mereka sambil berkata “Papa, mama, yang aku berika hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah mama dan papa berikan selama ini kepadaku.

Terimakasih pa, terimakasih ma, aku sayang mama dan papa sampai akhir hayatku ..

                                        . . Terimakasih . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar