Cinta
Bertepuk Sebelah Tangan
Cewek imut menggemaskan dan menjadi idaman para cowok
di kampus itu, biasa di panggil Dhena . Sedangkan cowok cakep dan berbadan
atletis yang menjadi dambaan cewek-cewek, biasa di panggil Yoga . Dhena dan Yoga
adalah sepasang kekasih yang kurang lebih 5 bulan berjalan. Jarang ada masalah
yang muncul antara mereka, kecuali dari cewek-cewek dan cowok-cowok yang
menyukai keduanya. Memang berat, ditambah Dhena yang berpenampilan tomboy dan
sangat menyukai sepak bola, sampek2 dia mengikuti kegiatan itu di kampusnya
dengan Yoga.
Seperti biasa kampus Dhena berlawanan dengan kampus
lain untuk uji kepandaian bermain sepak bola, dan kebetulan kampus Dhena
mengirim 1 tim dan ada perempuannya yaitu Dhena sebagai pemain cadangan. 1
babak sudah berlangsung dengan skor 0 0, akhirnya Dhena di masukkan untuk
mengganti pemain yang sedang cidera. Pemain kampus lain itu pun tercengang
kaget tak percaya melihat pemain cadangan itu ternyata cewek cantik dan imut
itu. Babak ke 2 dimulai, Dhena berkonsentrasi saat bermain sepak bola itu,
bahkan dia merencanakan sesuatu yang termasuk jitu itu dengan Yoga, kekasihnya.
Waktu berjalan dan Dhena memerintahkan Yoga untuk melaksanakan idenya tadi
dengan mata isyarat, rencana itu diselesaikan dengan agak ragu tetapi pasti,
dan tak di sangka pula berhasil Dhena mencetak gol. Dengan sangat bahagia dan
tak sadar pula ia memeluk Yoga.
“ye… berhasil Yoga, taktik kita jitu”
Yoga yang dipeluk pun hanya diam dan tersenyum senang,
dan siapa yang menyangka pula Yoga tiba-tiba memegang kepala Dhena dan mengecup
bibir Dhena lumayan lama. Dhena melepas dengan paksa dan menampakkan muka merah
tanda dia tak menyangka.
PLLLAAKKKK…!!!! (Dhena menampar Yoga)
“anjing lo Yog , gw gak suka sama cara lo, kita
pertahanin kampus, bukan gitu caranya” selesai berkata seperti itu, Dhena
segera pergi dari arena dan menuju mobil hendak pulang..
Dhena mengemudi mobil itu dengan kencangnya, di dalam
fikirannya adalah malu, dan gak nyangka, Yoga yang ia kenal sangatlah sopan dan
menjaganya saat di publik. Sekarang, Yoga itu telah berubah menjadi Yoga yang
sangat ambisius dan agresif. Dhena membiarkan handphonenya berdering beberapa
kali, ‘mungkin Yoga yang dari tadi menelepon, biarin lah lagi bt gw’ pikirnya.
Mungkin ada 20 an panggilan tak terjawab dan sekitar 15 sms masuk yang intinya
sama.
“Dhena sayang, jangan marah ya, maafin aku. Aku janji
gak akan ulangin lagi, pliiss.. aku cinta sama kamu Dhen , kamu jangan gitu
ya.. kamu dimana sekarang, jangan ngebut2 mengendarai mobilnya, aku khawatir
sama kamu sayang” itu bunyi sms dari Yoga, yang memang Yoga sudah tahu
kebiasaan Dhena kalau lagi marah2 pasti mengendarai mobilnya kelewat batas.
“gw ada di tempat yg tenang. Gw kcewa sama lo Yog, gak
nyangka gw”
Yoga membaca sms itu dan segera menuju tempat itu, Yoga
sudah tahu tempat yang Dhena maksud, karena Dhena sering ke tempat itu untuk
menenangkan dirinya, kali ini Yoga benar-benar menyesal. Dia tak tahu kalau
akhirnya akan seperti ini. Dhena mengetahui kedatangan Yoga, mungkin Dhena
sedang enggan bertemu seseorang jadi ia terpaksa pergi dari situ dan mencari
kakaknya yang biasanya siang-siang begini di sebuah restaurant, benar saja
firasat Dhena, ia berbicara panjang lebar tentang Yoga kepada kakak
laki-lakinya itu.
“gw gak suka cara dia kayak gini kak, lebih baik gw
cari lagi aja” ketus Dhena pedas yang memang Dhena kalau sudah marah susah
sembuhnya.
“tapi kakak tw klok lu masih sayang bahkan sayang
banget sama Yoga, gak bisa lu pungkiri lagi Dhen ,, ya udah lu lakuin aja apa
yang terbaik buat lu dan Yoga, jgn tergesa-gesa ambil kesimpulannya. Kakak mau
balik kekantor”
“gak asyik lu kak, gw lg bt gini lu malah pergi, ya
udah sana. Gw mw pergi mungkin jg lama, n jgn cari gw, gw jamin baik-baik ajaa”
Dhena pergi, dalam fikiran dia ingin pergi sejauh mungkin untuk hal yang
menurut Yoga hanya sepele, tapi itu menurut Dhena sangat mempermalukan dirinya,
atau mngkin Dhena pergi dan tak kembali ke rumahnya. Ia ingin menenangkan
dirinya untuk sementara waktu atau bahkan lama.
***
2 tahun berlalu begitu singkat rupanya, Dhena berniat
kembali ke rumah asalnya bersama kakak tersayangnya, dan yang pasti kembali
untuk kekaasihnya, penampilan Dhena pun berubah 100%, dari yang tomboy menjadi
feminism, bahkan sangat feminism, dari jalan bahkan dari berperilaku sangat
berbeda dari yang dulu, rupanya dia telah banyak belajar selama 2 tahun itu, ia
pertama kali ke kampus hanya untu menemui Yoga. Dhena sudah membayangkan, pasti
Yoga senang dia kembali lagi, dan bakal seperti dulu lagi.
Kampus ada didepan mata, tapi siapa yang menyangka
saat Dhena ingin menyapa Yoga, ternyata disebelah Yoga ada cewek bahkan sedang
menggandeng tangan Yoga.
“ini siapa Yog..?”
“oh, ini… ini Dhen.. cewek baru gw”
Duarrrrrr!!!!!!!
Semua berjalan tidak sesuai dengan apa yang
dibayangkan Dhena,, ternyata cinta yang selama ini Dhena jaga tak ada hasil
yang menggembirakan.
“tega lo Yog, gw dah jaga cinta ini, gw dah rela
berubah bwt lo, gw pergi dan menghindar dari lo, bukan berarti gw balikin cinta
ini, gw pengen lo berubah. Tapi mana buktinya, lo emang bener-bener tega Yog..
TEGAAA…!!!!!”
“maafin gw Dhen , gw pikir sia-sia gw nyimpan rasa
cinta gw ke lu”
Dalam cekcok yang bisa dikatakan mengharukan, cewek
disebelah Yoga pun buka mulut juga.
“maksud kalian apa, siapa cewek itu Yog..???”
Yoga yang ditanya begitu pun jadi tambah bingung, ia
hanya bisa diam tertunduk, mungkin cewek itu mengerti kalau ternyata dia telah
mengganggu hubungan orang lain, tanpa banyak kata, cewek itu pergi dari hadapan
Yoga dan Dhena.
Sementara itu, Dhena mendekati Yoga, dan menggenggam
jemari Yoga.
“Yog, gw sayang sama lo, gw berharap lo mw brubah buat
gw..?”
“asal lo mw nunggu gw bakal siram cinta gw sendiri
buat lo Dhen ”
“makasih Yog”
TAMAT….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar