Rabu, 22 Februari 2012

Cerpen (Cinta Bertepuk Sebelah Tangan)


Cinta Bertepuk Sebelah Tangan


Cewek imut menggemaskan dan menjadi idaman para cowok di kampus itu, biasa di panggil Dhena . Sedangkan cowok cakep dan berbadan atletis yang menjadi dambaan cewek-cewek, biasa di panggil Yoga . Dhena dan Yoga adalah sepasang kekasih yang kurang lebih 5 bulan berjalan. Jarang ada masalah yang muncul antara mereka, kecuali dari cewek-cewek dan cowok-cowok yang menyukai keduanya. Memang berat, ditambah Dhena yang berpenampilan tomboy dan sangat menyukai sepak bola, sampek2 dia mengikuti kegiatan itu di kampusnya dengan Yoga.



Seperti biasa kampus Dhena berlawanan dengan kampus lain untuk uji kepandaian bermain sepak bola, dan kebetulan kampus Dhena mengirim 1 tim dan ada perempuannya yaitu Dhena sebagai pemain cadangan. 1 babak sudah berlangsung dengan skor 0 0, akhirnya Dhena di masukkan untuk mengganti pemain yang sedang cidera. Pemain kampus lain itu pun tercengang kaget tak percaya melihat pemain cadangan itu ternyata cewek cantik dan imut itu. Babak ke 2 dimulai, Dhena berkonsentrasi saat bermain sepak bola itu, bahkan dia merencanakan sesuatu yang termasuk jitu itu dengan Yoga, kekasihnya. Waktu berjalan dan Dhena memerintahkan Yoga untuk melaksanakan idenya tadi dengan mata isyarat, rencana itu diselesaikan dengan agak ragu tetapi pasti, dan tak di sangka pula berhasil Dhena mencetak gol. Dengan sangat bahagia dan tak sadar pula ia memeluk Yoga.


“ye… berhasil Yoga, taktik kita jitu”
Yoga yang dipeluk pun hanya diam dan tersenyum senang, dan siapa yang menyangka pula Yoga tiba-tiba memegang kepala Dhena dan mengecup bibir Dhena lumayan lama. Dhena melepas dengan paksa dan menampakkan muka merah tanda dia tak menyangka.
PLLLAAKKKK…!!!! (Dhena menampar Yoga)


“anjing lo Yog , gw gak suka sama cara lo, kita pertahanin kampus, bukan gitu caranya” selesai berkata seperti itu, Dhena segera pergi dari arena dan menuju mobil hendak pulang..

Dhena mengemudi mobil itu dengan kencangnya, di dalam fikirannya adalah malu, dan gak nyangka, Yoga yang ia kenal sangatlah sopan dan menjaganya saat di publik. Sekarang, Yoga itu telah berubah menjadi Yoga yang sangat ambisius dan agresif. Dhena membiarkan handphonenya berdering beberapa kali, ‘mungkin Yoga yang dari tadi menelepon, biarin lah lagi bt gw’ pikirnya. Mungkin ada 20 an panggilan tak terjawab dan sekitar 15 sms masuk yang intinya sama.


“Dhena sayang, jangan marah ya, maafin aku. Aku janji gak akan ulangin lagi, pliiss.. aku cinta sama kamu Dhen , kamu jangan gitu ya.. kamu dimana sekarang, jangan ngebut2 mengendarai mobilnya, aku khawatir sama kamu sayang” itu bunyi sms dari Yoga, yang memang Yoga sudah tahu kebiasaan Dhena kalau lagi marah2 pasti mengendarai mobilnya kelewat batas.


“gw ada di tempat yg tenang. Gw kcewa sama lo Yog, gak nyangka gw”

Yoga membaca sms itu dan segera menuju tempat itu, Yoga sudah tahu tempat yang Dhena maksud, karena Dhena sering ke tempat itu untuk menenangkan dirinya, kali ini Yoga benar-benar menyesal. Dia tak tahu kalau akhirnya akan seperti ini. Dhena mengetahui kedatangan Yoga, mungkin Dhena sedang enggan bertemu seseorang jadi ia terpaksa pergi dari situ dan mencari kakaknya yang biasanya siang-siang begini di sebuah restaurant, benar saja firasat Dhena, ia berbicara panjang lebar tentang Yoga kepada kakak laki-lakinya itu.


“gw gak suka cara dia kayak gini kak, lebih baik gw cari lagi aja” ketus Dhena pedas yang memang Dhena kalau sudah marah susah sembuhnya.
“tapi kakak tw klok lu masih sayang bahkan sayang banget sama Yoga, gak bisa lu pungkiri lagi Dhen ,, ya udah lu lakuin aja apa yang terbaik buat lu dan Yoga, jgn tergesa-gesa ambil kesimpulannya. Kakak mau balik kekantor”


“gak asyik lu kak, gw lg bt gini lu malah pergi, ya udah sana. Gw mw pergi mungkin jg lama, n jgn cari gw, gw jamin baik-baik ajaa” Dhena pergi, dalam fikiran dia ingin pergi sejauh mungkin untuk hal yang menurut Yoga hanya sepele, tapi itu menurut Dhena sangat mempermalukan dirinya, atau mngkin Dhena pergi dan tak kembali ke rumahnya. Ia ingin menenangkan dirinya untuk sementara waktu atau bahkan lama.

***


2 tahun berlalu begitu singkat rupanya, Dhena berniat kembali ke rumah asalnya bersama kakak tersayangnya, dan yang pasti kembali untuk kekaasihnya, penampilan Dhena pun berubah 100%, dari yang tomboy menjadi feminism, bahkan sangat feminism, dari jalan bahkan dari berperilaku sangat berbeda dari yang dulu, rupanya dia telah banyak belajar selama 2 tahun itu, ia pertama kali ke kampus hanya untu menemui Yoga. Dhena sudah membayangkan, pasti Yoga senang dia kembali lagi, dan bakal seperti dulu lagi.


Kampus ada didepan mata, tapi siapa yang menyangka saat Dhena ingin menyapa Yoga, ternyata disebelah Yoga ada cewek bahkan sedang menggandeng tangan Yoga.

“ini siapa Yog..?”

“oh, ini… ini Dhen.. cewek baru gw”

Duarrrrrr!!!!!!!
Semua berjalan tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan Dhena,, ternyata cinta yang selama ini Dhena jaga tak ada hasil yang menggembirakan.

“tega lo Yog, gw dah jaga cinta ini, gw dah rela berubah bwt lo, gw pergi dan menghindar dari lo, bukan berarti gw balikin cinta ini, gw pengen lo berubah. Tapi mana buktinya, lo emang bener-bener tega Yog.. TEGAAA…!!!!!”


“maafin gw Dhen , gw pikir sia-sia gw nyimpan rasa cinta gw ke lu”
Dalam cekcok yang bisa dikatakan mengharukan, cewek disebelah Yoga pun buka mulut juga.

“maksud kalian apa, siapa cewek itu Yog..???”

Yoga yang ditanya begitu pun jadi tambah bingung, ia hanya bisa diam tertunduk, mungkin cewek itu mengerti kalau ternyata dia telah mengganggu hubungan orang lain, tanpa banyak kata, cewek itu pergi dari hadapan Yoga dan Dhena.


Sementara itu, Dhena mendekati Yoga, dan menggenggam jemari Yoga.

“Yog, gw sayang sama lo, gw berharap lo mw brubah buat gw..?”

“asal lo mw nunggu gw bakal siram cinta gw sendiri buat lo Dhen ”

“makasih Yog”

TAMAT….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar