Kamis, 27 November 2014

PUISI MAWAR



MAWAR


Tak perlu sungkan untuk pergi, tak perlu malu untuk kembali

Bak setangkai mawar yang mencoba bertahan di pohon berduri

Bertahan walau di terpa badai kesepian

Terik matahari pun tak menghalangi ketegarannya

Angin malam yang dingin telah menjadi teman sehari-hari

Embun pagi hanyalah sapaan yang kian datang dan pergi