Minggu, 19 Februari 2012

Cerpen (Pintu Gerbang Membawa Cinta)

Pintu Gerbang Membawa Cinta


 Jangtungku selalu berdetak kencang tiap malam, perasaanku tak enak dan fikiranku kacau balau. Semua hal yang kukerjakan menjadi tidak teratur dan berantakan. Ini semua terjadi padaku setelah seorang laki-laki menabrakku di depan gerbang sekolah.Setelah kejadian itu aku selalu memikirkannya, rasanya ingin sekali dapat berkenalan dan berbincang-bincang dengannya. Dan bahkan dalam beberapa hari ini aku sering sekali memimpikannya.
           
 Akhirnya dengan didorong rasa penasaran aku mencarinya dengan bermodalkan ciri-ciri fisiknya,pertama aku mencarinya disekolah, aku selalu mengintip kesetiap kelas untuk dapat bertemu dengannya lagi, bahkan aku juga menanyakan tentang dirinya keseluruh organisasi ekstrakulikuler yang ada disekolahku. Namun tidak membuahkan hasil sedikit pun.
           
Keesokan harinya aku pergi keperpustakaan sekolah untuk mencari buku-buku pelajaran, tapi yang terlintas difikiranku hanyalah laki-laki itu, akhirnya aku termangun sambil  memikirkan cara untuk mencarinya. Tanpa disadari, seorang laki-laki sedang berjalan ke arahku,.
            “Bolehkah aku duduk disini ?” kata laki-laki itu kepadaku.
            “Oh..silahkan saja” jawab ku.
            Aku perhatikan laki-laki itu dari ujung rambut sampai kaki, dan ternyata ciri-cirinya mirip sekali dengan laki-laki yang pernah menabrakku didepan gerbang sekolah.
            “Mengapa kamu melihatku seperti itu ?” Tanya laki-laki itu heran
            “Hmm..apa kita pernah bertemu sebelumnya ?”Tanya ku
            “Aku rasa tidak” jawabnya
“Nama kamu siapa ?” tanyaku lagi
            “Perkenalkan namaku Fahri, kamu siapa ?”
            “Aku Nikha, kamu kelas berapa ?” tanyaku lagi
“Aku kelas 92, kamu sendiri kelas berapa ?”
“Aku kelas 81, apa aku boleh minta nomor handpone kamu ?”
“Boleh, ini nomer aku 085780404558, kalau nomer handpone kamu berapa?”
“Nanti aku sms kakak aja yah”
“Oh yasudah”
sampai dikelas aku merasa  senang dan sangat bersemangat, mungkin karena ciri-ciri  ka’ Fahri sangat mirip dengan laki-laki yang pernah menabrakku digerbang sekolah,jadi masih ada kemungkinan kalau ka’ Fahri adalah laki-laki itu.
Sesampai dirumah aku langsung mengambil handpone dan mengirim pesan pada  ka’ Fahri.
“Hy” ucapku lewat pesan
“hy juga” balasnya
“aku Nikha yang tadi ketemu kakak diperpustakaan”
“oh kamu Nikha” jawabnya lagi
Setelah beberapa lama aku berbincang-bincang lewat sms dengan ka’ Fahri, aku jadi semakin mengenalnya. Dan dia pun mengajakku bertemu lagi diperpustakaan besok.
Keesokannya setelah jam istirahat aku langsung menuju keperpustakaan untuk menemui ka’ Fahri. Saat ku lihat ka’ Fahri mengenkan baju pramuka aku semakin yakin kalau ka’ Fahri adalah laki-laki itu.
“apa kakak pernah menabrak seorang perempuan di gerbang sekolah ?” tanyaku padanya
“kurasa tidak” jawabnya santai
“apa kakak yakin ?” tanyaku lagi
“iya aku yakin, memangnya kenapa ?”  tannyanya curiga
“tidak” jawabku singkat
Walaupun dia bilang dia tidak pernah menabrakku namun entah mengapa  hatiku berkata bahwa ia adalah laki-laki yang pernah menabrakku di pintu gerbang sekolah.
Sampai dirumah aku menanyakan lagi padanya tentang apa yang aku tanyakan tadi diperpustakaan lewat sms. Namun ia tetap menyangkal bahwa dia bukanlah laki-laki yang pernah menabrakku di pintu gerbang sekolah. Karena merasa bosan dengan pertanyaanku akhirnya dia menyudahi percakapan kami.
Seminggu kemudian aku menjadi lebih akrab denganb ka’ Fahri kami sering bermain bersama dan jalan-jalan bersaman. Bahkan ka’ Fahri juga memperkenalkan aku dengan teman-teman mainnya. Dan aku juga sering menuliskan sesuatu didinding facebook ka’ Fahri.
Namun saat aku menuliskan didinding ka’ Fahri ada seorang perempuan bernama Friska yang mengkomentari kiriman ku dengan bahasa yang tidak sopan.
“heh cewe kegatelan..!! jangan suka ganggu pacar orang dong kalo lo gak laku.!!” katanya di facebook
“siapa juga yang ganggu pacar kakak,?aku cuman berteman doang ko’ sama ka’ Fahri!! gak lebih.!!” Bantahku di facebook
“udah deh lo gak usah ngelak lagi ..!! kalo emang lo gak laku mah gak laku aja ..!! gak usah ganggu pacar gue ..!! ngerti lo ..!!” katanya
Setelah kejadian itu aku sangat merasa kecewa dengan ka’ Fahri, mengapa selama ini ka’ Fahri tidak bilang padaku kalau dia sudah memiliki pacar. Akhirnya aku mulai menjauhi ka’ Fahri. Dan saat aku bertemu ka’ Fahri di perpustakan dia menyapaku.
“hai Nikha” sapanya
“hai” kataku sambil pergi menjauhinya
“hei mengapa kamu ini ?”tanyanya ciruga
“aku tidak apa-apa dan sebaiknya kakak sekarang tidak usah dekat-dekat denganku lagi.” Kataku menjelakan
“tapi mengapa?” tanyanya lagi
Aku langsung pergi kekelas tanpa menjawab pertanyaannya, sampai dikelas aku menangis, sahabatku Nasya langsung mengampiriku dan bertanya
“ada apa Nikha mengapa kamu menangis ?” tanyanya
Akhirnya aku jelaskan semua tentang Ka'Fahri kepadanya
“mengapa kamu tidak memberitahuku dari awal tentang teman barumu itu?” tanyanya lagi
“iya maafkan aku sahabat” kataku merasa bersalah
“iya tidak apa-apa.”
Setelah aku bercerita kepada Nasya aku merasa sangat lega, Nasya juga memberikan kata-kata agar aku melupakan semuanya. Tidak lama kemudian, temanku memberikan pesan kepadaku.
“Nikha, ada seorang kakak kelas yang mau bertemu dengan mu, dia menunggu mu didepan kelas.” Katanya
“oh iya terimakasih ya, aku akan temui dia secepatnya”
Setelah aku lihat,ternyata dia adalah ka’ Friska dan teman-temannya yang bernama Angel dan Ega.
“heh cewe kegatelan..!! sekali lagi gue ingetin ya jangan suka ganggu pacar gue..!! ngerti lo ..!! kalau lo masih ganggu pacar gue lo tau sendiri akibatnya..!!” bentak ka’ Friska tiba-tiba padaku
“ka’,aku gak pernah ganggu ka’ Fahri,aku hanya berteman saja ko’ sama dia gak lebih.” Jawabku pelan
“udah deh lo gak usah ngelak lagi ..!! di depan kita aja lo manis-manis giliran dibelakang kita aja,lo ngomongin kita kan ..!!?”lanjut ka’ Ega
“hei kakak kelas yang gak tau sopan santun..!! jangan asal nuduh orang seenaknya aja dong ..!!” kata Nasya membela ku.
“eh kita gak ada urusan ya sama lo, jadi gak usah ikut campur..!!” bentak ka’ Angel pada Nasya.
Situasi menjadi semakin memanas dan semuanya menjadi berantakan, karena aku tidak tahan dengan kata-kata kasar yang diucapkan ka’ Friska dan teman-temannya akhirnya aku menarik Nasya masuk kekelas.
Di kelas Nasya masih merasa kesal kepada ka’ Friska dan teman-temannya itu,
“sudahlah Nasya, kejadian tadi jangan di ingat-ingat lagi” kataku menenangkan
“tapi..”
“sudahlah” lanjutku
Saat istirahat,aku menuju kantin untuk membeli makanan, namun aku melihat banyak siswa-siswi yang berada didepan ruang Bimbingan Konseling. Aku dan Nasya menjadi penasaran dan mendatanginya juga. Setelah aku lihat ternyata yang sedang ada masalah adalah ka’ Fahri dengan ka’ Friska dan teman-teman ka’ Friska. Setelah aku mendengarkan pembicaraan mereka, ternyata masalah ini ada hubungannya dengan ku. Aku langsung dipanggil oleh guru bimbingan konseling ku yang bernama Bu Rohyati.
“ mengapa aku dipangil Bu ?” tannyaku pada Bu Rohyati
“ sudah kamu disini saja dulu dengarkan pembicaraan kami dan berikan pernyataan yang benar pada Ibu.” Kata Bu Rohyati padaku
“baik bu” jawabku tenang
“pertama ibu akan bertanya kepada Friska, sebenarnya ada apa ini ? mengapa tiba-tiba kamu bertengkar dengan Farhi ?” Tanya Bu Rohyati tegas
“begini bu, Nikha itu sudah keganjenan sama Fahri, padahal kan Fahri pacar saya Bu. Ya jelas dong Bu kalau saya marah .” jelas ka’ Friska
“tapi mengapa kamu bertengkar dengan Fahri bukan dengan Nikha ?” Tanya Bu Rohyati lagi
“iya Bu, abisnya si Fahri malah membela Nikha Bu, bukan membela saya.” Jelas ka’ Friska lagi.
“bukan Bu, Friska bukan pacar saya” kata ka’ Fahri membantah
“ibu jadi tidak mengerti maksud kalian berdua.” Kata Bu Rohyati heran
Aku yang tidak mengerti apa-apa hanya bisa diam dan mendengarkan pembicaraan mereka bertiga. Namun semakin lama ka’ Fahri dengan ka’ Friska malah semakin bertengkar. Karena ka’ Fahri tidak mau mengakui kalau ka’ Friska adalah pacarnya,namun sudah jelas dikatakan di dalam surat cinta mereka kalau ka’ Fahri dengan ka’ Friska adalah sepasang kekasih.
Sudah 2 jam aku diruang bimbingan konseling namun masalah ini belum juga berakhir. Karena semua sudah lelah termasuk Bu Rohyati juga,akhirnya aku ditanya oleh Bu Rohyati.
“Nikha, apa kamu pacarnya Fahri ?” Tanya Bu Rohyati
“hmm”
“ iya Bu dia pacar saya..!” kata ka’ Fahri memotong perkataan ku
Aku menjadi bingung dengan perkataan ka’ Fahri. Namun tak lama kemudian ka’ Fahri mengedipkan sebelah matanya padaku menandakan dia memiliki suatu rencana. Karena aku percaya dengan ka’ Fahri akhirnya akupun menjawab.
“ iya Bu, saya adalah pacarnya ka’ Fahri” jawab ku
“apa ..!! jadi lo pacarnya Fahri ?” bentak ka’ Friska tiba-tiba padaku
Dengan rasa kesal dicampur kecewa ka’ Friska langsung mendekatiku dan menjambak rambutku.
“ dasar cewe gak tau malu..!! berani-beraninya lo ngambil pacar gue ..!!” kata ka’ Friska sambil menjambakku dan menarikku berdiri.
“Friska , lepaskan ..!!” kata Bu Rohyati denga tampang marah pada ka’ Friska
Akhirnya ka’ Friska melepaskan rambutku dan duduk kmbali di tempat duduknya yang semula.Bu Rohyati memarahi kami bertiga dan memberi nasihat-nasihat pada kami. Dengan kata-kata yang keluar dari mulut Bu Rohyati aku menjadi terharu dan menangis. Dan kamipun diperbolehkan kembali kekelas masing-masing  
Setelah kejadian itu, lebih dari seminggu aku tidak berbicara pada ka’ Fahri. Rasanya aku rindu sekali dengan ka’ Fahri. Aku ingin bermain dan belajar bersama lagi dengan ka’ Fahri. Tapi aku tau ini yang terbaik untuk aku dan untuk ka’ Fahri jadi lebih baik sekarang aku jaga jarak dengan ka’ Fahri.
Keesokan harinya aku dikirimi pesan oleh ka’ Fahri, ka’ Fahri mengajakku bertemu di taman jam sembilan. Dengan semangat aku dating ke tempat itu. Namun seampainya disana aku melihat ka’ Fahri tidak sendiri, dia bersama ka’ Friska. Lalu kudekati mereka berdua dan menyapa mereka.
“hy” sapaku
“owh kamu sudah datang” kata ka’ Fahri
“kamu ngapain ngajak anak ini sih ?”  kata ka’ Friska
“aku mengundang kalian berdua kesini karena aku ingin memberitahukan suatu hal yang harus kalian ketahui” jawab ka’ Fahri
“ngasih tau apa ya ka’ ?” Tanya ku
“iya pertama untuk kamu Nikha, sebenarya aku adalah laki-laki yang pernah menabrak kamu didepan gerbang sekolah. Dan sebenarnya aku dan Friska sudah lama pacaran” kata ka’ Fahri kepadaku
 “tuh kan bener. Makanya lo harusnya percaya sama gue . Fahri itu pacar gue” kata ka’ Friska yang merasa dibela
“dan yang kedua untuk kamu Friska. Sebenarnya aku menyayangi Nikha dan mulai saat ini juga kita putus. Karena aku rasa kamu itu orangnya keras dan aku gak suka cewe yang keras jadi maaf ya” kata ka’ Fahri pada ka’ Friska
“tapi…”
“Itu sudah keputusan aku Friska jadi tolong kamu hargain keputusan aku itu” sambung ka’ Fahri lagi
Akhirnya dengan rasa sedih dan marah dicampur kecewa ka’ Friska meninggalkan aku dan ka’ Fahri. Setelah ka’ Friska pergi, ka’ Fahri mengucapkan sesuatu kepadaku
“Nikha..” katanya
“iya ka’ ada apa lagi” tanyaku
“ kamu dengar sendiri kan tadi , kalau aku sudah putus sama Friska ?” katanya
“iya ka’ aku denger” jawab ku
“ dan kamu juga tau kan kalau aku sayang sama kamu ?” katanya lagi
“iya ka’”
“jadi, kamu mau gak jadi pacar aku ?” Tanya  ka’ Fahri
“ sebenarnya aku juga sayang sama kakak” kata ku
“ jadi ?” Tanya ka’ Fahri meminta penjelasan
“aku mau jadi pacar kakak”
Mulai saat itu aku resmi menjadi pacar ka’ Fahri. Dan ka’ Friska sudah pindah sekolah sejak ka’ Fahri memutuskannya. Jadi sekarang sudah tidak ada lagi orang  yang menggangu hubunganku dengan ka’ Fahri. Orangtua ku juga setuju kalau aku pacaran dengan ka’ Fahri dan begitu pun sebaliknya dengan keluarga ka’ Fahri. Mereka juga senang jika aku pacaran dengan ka’ Fahri.


^_^   Tamat   ^_^
        By : yolland

Tidak ada komentar:

Posting Komentar